Tuntunan Dzikir Dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah Pdf

Kata Pengantar

Halo selamat datang di Ilmu.co.id! Dalam artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam tentang Tuntunan Dzikir dan Doa sesuai Putusan Tarjih Muhammadiyah. Putusan Tarjih adalah hasil musyawarah para ulama Muhammadiyah yang memberikan panduan dalam praktik ibadah, termasuk dzikir dan doa. Artikel ini akan mengulas tuntunan tersebut, kelebihan dan kekurangannya, serta memberikan penjelasan komprehensif untuk membantu Anda memahami dan mengamalkannya.

Pendahuluan

Dzikir merupakan aktivitas mengingat Allah SWT. melalui ucapan lisan atau perbuatan. Doa adalah permohonan yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Keduanya merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dalam Muhammadiyah, tuntunan dzikir dan doa telah diputuskan melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, yang bertugas memberikan panduan resmi dalam praktik ibadah.

Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang dzikir dan doa didasarkan pada Al-Qur’an, Hadis, dan Ijma’ (konsensus ulama). Putusan ini memberikan panduan yang jelas dan komprehensif, meliputi jenis-jenis dzikir dan doa, waktu dan tata cara pengamalannya.

Kelebihan Tuntunan Dzikir dan Doa Tarjih Muhammadiyah

Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang dzikir dan doa memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Bebas dari Bid’ah: Tuntunan Tarjih berpegang pada Al-Qur’an dan Hadis, sehingga terhindar dari praktik-praktik bid’ah atau ibadah yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
  • Praktis dan Mudah: Panduan Tarjih memberikan tata cara dzikir dan doa yang praktis dan mudah dipraktikkan oleh semua kalangan, tanpa memerlukan ritual atau perangkat khusus.
  • Komprehensif: Tuntunan Tarjih mencakup berbagai jenis dzikir dan doa, untuk keperluan yang beragam, seperti memohon ampunan, rezeki, kesehatan, dan sebagainya.

Kekurangan Tuntunan Dzikir dan Doa Tarjih Muhammadiyah

Selain kelebihan, Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang dzikir dan doa juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  • Terbatas pada Mazhab Syafii: Tuntunan Tarjih umumnya mengikuti mazhab Syafii dalam hal fikih, sehingga pengamalan dzikir dan doa juga cenderung mengikuti tradisi Syafii.
  • Kurang Bervariasi: Tuntunan Tarjih biasanya menyajikan satu versi tata cara dzikir dan doa, sehingga kurang memberikan alternatif bagi yang ingin mengamalkan dzikir dan doa dengan cara lain.
  • Tidak Selalu Sesuai dengan Kebutuhan: Walaupun komprehensif, tuntunan Tarjih mungkin tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi spesifik individu, sehingga diperlukan kebijaksanaan dalam pengamalannya.

Tabel Perbandingan Tuntunan Dzikir dan Doa Tarjih Muhammadiyah

Jenis Tata Cara Waktu
Dzikir Pagi Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 34x Setelah shalat Subuh
Dzikir Petang Maha Suci Allah, Maha Suci Allah, Maha Suci Allah (100x), Maha Besar Allah (100x), Alhamdulillah (100x) Setelah shalat Ashar
Doa Harian Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka (Al-Fatihah 1-7) Setiap pagi dan sore

FAQ tentang Tuntunan Dzikir dan Doa Tarjih Muhammadiyah

  1. Apa saja jenis dzikir yang dianjurkan dalam Tarjih Muhammadiyah?
  2. Bagaimana tata cara dzikir pagi dan petang menurut Tarjih Muhammadiyah?
  3. Apakah Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang dzikir dan doa bersifat mengikat?
  4. Bagaimana sikap Tarjih Muhammadiyah terhadap praktik dzikir berjamaah?
  5. Apakah mengamalkan dzikir dan doa di luar tuntunan Tarjih dianggap bid’ah?
  6. Apakah Tarjih Muhammadiyah mengajarkan dzikir dengan menggunakan tasbih?
  7. Bagaimana pandangan Tarjih Muhammadiyah tentang doa yang menggunakan bahasa selain Arab?
  8. Apakah setiap doa yang dipanjatkan harus sesuai dengan tuntunan Tarjih?
  9. Apa saja sumber lain dalam Tarjih Muhammadiyah yang memuat tentang dzikir dan doa?
  10. Apakah ada perbedaan dzikir dan doa antara laki-laki dan perempuan?
  11. Bagaimana sikap Tarjih Muhammadiyah terhadap dzikir yang dilakukan secara berlebihan?
  12. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca doa?
  13. Apakah mengamalkan dzikir dan doa secara rutin dapat mendatangkan manfaat?

Kesimpulan

Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang dzikir dan doa memberikan panduan yang komprehensif dan terpercaya bagi umat Islam. Walaupun memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, tuntunan Tarjih tetap menjadi rujukan penting dalam praktik ibadah. Namun, perlu diingat bahwa mengamalkan dzikir dan doa harus didasari pada pemahaman yang benar dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi masing-masing individu. Dengan mengamalkan dzikir dan doa sesuai dengan tuntunan Tarjih, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan dan pertolongan-Nya, serta memperoleh manfaat spiritual dan duniawi.

Marilah kita jadikan dzikir dan doa sebagai bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan rutin mengamalkannya, kita dapat merasakan ketenangan hati, mendapatkan perlindungan dari segala marabahaya, dan memperoleh keberkahan dalam segala urusan kita. Semoga Allah SWT menerima dzikir dan doa kita.

Kata Penutup

Artikel ini ditulis sebagai panduan untuk memahami Tuntunan Dzikir dan Doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah. Semoga bermanfaat bagi pembaca yang ingin memperdalam pemahaman dan pengamalan ibadah dzikir dan doa. Kami menyadari bahwa artikel ini mungkin tidak mencakup semua aspek yang berkaitan dengan topik tersebut. Oleh karena itu, kami sarankan untuk berkonsultasi dengan sumber-sumber terpercaya lainnya, seperti buku-buku agama, ulama setempat, atau organisasi keagamaan yang kompeten.

Terima kasih telah membaca. Semoga ilmu yang bermanfaat ini menjadi amal kebaikan bagi kita semua. Aamiin.