Pengertian Merdeka Belajar Menurut Para Ahli

Kata Pengantar

Halo selamat datang di Ilmu.co.id. Merdeka belajar merupakan sebuah konsep pendidikan yang sedang gencar dipromosikan oleh pemerintah Indonesia. Konsep ini menekankan pada kebebasan siswa dalam memilih materi dan cara belajar sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Merdeka belajar merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan bermakna bagi setiap siswa.

Dalam implementasinya, merdeka belajar memberikan fleksibilitas dan otonomi yang lebih besar kepada sekolah dalam mengelola proses pembelajaran. Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Selain itu, siswa juga dibebaskan untuk memilih materi dan cara belajar yang mereka anggap paling efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Merdeka belajar bukan berarti siswa bebas belajar apa saja tanpa batasan. Prinsip dasar merdeka belajar adalah tetap mengacu pada tujuan kurikulum yang telah ditetapkan. Namun, siswa diberikan keleluasaan untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara yang lebih mandiri dan sesuai dengan gaya belajar mereka.

Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian merdeka belajar, berikut ini adalah beberapa definisi dari para ahli:

Definisi Merdeka Belajar Menurut Para Ahli

1. Ki Hajar Dewantara

Bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, mendefinisikan merdeka belajar sebagai proses pendidikan yang berpusat pada siswa. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan harus mampu menumbuhkan potensi dan karakter setiap siswa sesuai dengan kodrat alam dan zamannya.

2. Paulo Freire

Paulo Freire, seorang pendidik asal Brasil, memandang merdeka belajar sebagai proses pemberdayaan siswa. Menurut Freire, siswa harus menjadi subjek aktif dalam proses pembelajaran mereka dan memiliki kontrol atas pengetahuan yang mereka peroleh.

3. John Dewey

John Dewey, seorang filsuf dan pendidik asal Amerika Serikat, memaknai merdeka belajar sebagai proses pengalaman belajar yang bermakna. Menurut Dewey, pembelajaran harus berbasis pada pengalaman nyata siswa dan membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah.

4. Maria Montessori

Maria Montessori, seorang pendidik asal Italia, menekankan pentingnya lingkungan belajar yang mendukung kemerdekaan siswa. Menurut Montessori, lingkungan belajar yang tepat harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat mereka dan belajar secara mandiri.

5. Rudolf Steiner

Rudolf Steiner, pendiri sekolah Waldorf, memandang merdeka belajar sebagai proses pengembangan diri yang holistik. Menurut Steiner, pendidikan harus mengembangkan tidak hanya aspek intelektual siswa, tetapi juga aspek emosional, sosial, dan spiritual.

6. Ivan Illich

Ivan Illich, seorang filsuf dan kritikus pendidikan asal Austria, mengusung konsep “deschooling society”. Menurut Illich, pendidikan tidak harus terbatas pada lembaga formal, tetapi dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.

7. Sugata Mitra

Sugata Mitra, seorang profesor pendidikan asal India, melakukan eksperimen “Hole in the Wall” yang menunjukkan bahwa anak-anak dapat belajar secara efektif melalui akses ke teknologi dan bimbingan yang minimal.

Tabel Pengertian Merdeka Belajar Menurut Para Ahli

| Ahli | Definisi Merdeka Belajar |
|—|—|
| Ki Hajar Dewantara | Proses pendidikan yang berpusat pada siswa, menumbuhkan potensi dan karakter sesuai kodrat alam dan zaman |
| Paulo Freire | Proses pemberdayaan siswa, siswa menjadi subjek aktif dalam proses pembelajaran dan mengontrol pengetahuan |
| John Dewey | Proses pengalaman belajar yang bermakna, berbasis pada pengalaman nyata dan mengembangkan berpikir kritis |
| Maria Montessori | Proses pengembangan diri yang holistik, mengembangkan aspek intelektual, emosional, sosial, dan spiritual |
| Rudolf Steiner | Lingkungan belajar yang mendukung kemerdekaan siswa, memberikan kesempatan mengeksplorasi minat dan belajar mandiri |
| Ivan Illich | Pendidikan tidak terbatas pada lembaga formal, dapat terjadi di mana saja dan kapan saja |
| Sugata Mitra | Siswa dapat belajar secara efektif melalui akses ke teknologi dan bimbingan yang minimal |

Kelebihan Merdeka Belajar

1. Meningkatkan Kemandirian Siswa

Merdeka belajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri dan bertanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian siswa.

2. Memfasilitasi Pembelajaran yang Dipersonalisasi

Setiap siswa memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang berbeda. Merdeka belajar memungkinkan siswa untuk memilih materi dan cara belajar yang paling efektif untuk mereka, sehingga menciptakan pembelajaran yang lebih dipersonalisasi.

3. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

Merdeka belajar mendorong siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengembangkan ide-ide baru. Guru juga diberikan keleluasaan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik siswa.

4. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab

Dengan memberikan kebebasan kepada siswa, merdeka belajar juga menumbuhkan rasa tanggung jawab mereka terhadap proses pembelajaran mereka sendiri. Siswa menjadi lebih sadar akan tujuan pembelajaran dan berusaha untuk mencapainya secara mandiri.

5. Mempersiapkan Siswa untuk Kehidupan Nyata

Merdeka belajar mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan kehidupan nyata, di mana mereka harus mampu mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan terus belajar sepanjang hayat.

6. Meningkatkan Kolaborasi dan Kerja Sama

Merdeka belajar mendorong siswa untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan teman sekelas mereka dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja sama tim.

7. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

Merdeka belajar menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan kondusif bagi siswa. Siswa merasa lebih dihargai dan dihormati, sehingga mereka lebih termotivasi dan bersemangat untuk belajar.

Kekurangan Merdeka Belajar

1. Sulit bagi Siswa yang Kurang Mandiri

Merdeka belajar dapat menjadi tantangan bagi siswa yang kurang mandiri dan terbiasa dengan pembelajaran yang berpusat pada guru. Mereka mungkin kesulitan mengatur waktu, memilih materi, dan belajar secara efektif.

2. Membutuhkan Guru yang Kompeten

Merdeka belajar membutuhkan guru yang kompeten dan kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif. Guru juga harus mampu memberikan bimbingan dan dukungan yang tepat kepada siswa tanpa terlalu membatasi kebebasan mereka.

3. Potensi Ketidakadilan

Jika tidak diterapkan secara tepat, merdeka belajar dapat berpotensi menimbulkan ketidakadilan bagi siswa dari latar belakang ekonomi atau sosial yang kurang beruntung. Mereka mungkin tidak memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan dukungan yang dibutuhkan untuk belajar mandiri.

4. Penurunan Standar Pendidikan

Kekhawatiran lain adalah penurunan standar pendidikan jika merdeka belajar diterapkan secara berlebihan. Siswa mungkin tergoda untuk memilih materi yang lebih mudah atau menghindari tugas-tugas yang menantang, sehingga berdampak pada kualitas pembelajaran.

5. Kurangnya Akuntabilitas

Merdeka belajar dapat mengurangi akuntabilitas karena sulit untuk mengukur kemajuan siswa secara standar. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi sekolah dan guru untuk mengevaluasi efektivitas proses pembelajaran.

6. Potensi Kesulitan dalam Transisi ke Pendidikan Tinggi

Siswa yang terbiasa dengan merdeka belajar mungkin mengalami kesulitan saat bertransisi ke pendidikan tinggi, di mana pembelajaran biasanya lebih terstruktur dan berorientasi pada dosen.

7. Kurangnya Dukungan dari Masyarakat

Dalam beberapa kasus, merdeka belajar dapat menghadapi penolakan dari orang tua atau masyarakat yang masih terbiasa dengan sistem pendidikan tradisional yang berpusat pada guru.

Kesimpulan

Merdeka belajar merupakan konsep pendidikan yang memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas dan makna pembelajaran bagi siswa. Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih materi dan cara belajar yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka, merdeka belajar dapat menumbuhkan kemandirian, kreativitas, dan rasa tanggung jawab mereka.

Namun, implementasi merdeka belajar juga memiliki tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya kemandirian siswa, kebutuhan akan guru yang kompeten, dan potensi ketidakadilan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan merdeka belajar secara bijaksana dan dengan dukungan yang memadai dari semua pemangku kepentingan.

Dengan mengimplementasikan merdeka belajar secara efektif, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan siswa di abad ke-21.

Mulai dari sekarang, mari kita dukung dan promosikan merdeka belajar sebagai kunci untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Kata Penutup

Demikian artikel tentang pengertian merdeka belajar menurut para ahli. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pemahaman Anda tentang konsep pendidikan yang penting ini. Artikel ini tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau panduan profesional, dan kami sarankan untuk berkonsultasi dengan ahli pendidikan untuk informasi lebih lanjut dan pengambilan keputusan yang tepat.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Jangan lupa untuk membagikannya ke teman dan keluarga Anda jika dirasa bermanfaat. Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya di Ilmu.co.id.

FAQ

Q1. Apa pengertian merdeka belajar?

A1. Merdeka belajar adalah konsep pendidikan yang menekankan kebebasan siswa dalam memilih materi dan cara belajar sesuai