Daftar Obat Emergency Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)

Kata Pengantar

Halo selamat datang di ilmu.co.id. Pertolongan pertama merupakan tindakan medis yang dilakukan secara cepat dan tepat pada situasi darurat untuk mencegah kecacatan atau kematian sebelum pasien ditangani tenaga medis. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui daftar obat-obatan yang wajib tersedia untuk situasi darurat.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2017 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan Medis. Peraturan ini berisi daftar obat-obatan yang wajib tersedia di fasilitas kesehatan, termasuk obat-obatan untuk situasi darurat.

Pendahuluan

Daftar obat emergency menurut Permenkes bertujuan untuk memastikan ketersediaan obat-obatan yang tepat dan efektif dalam menangani kondisi darurat. Obat-obatan tersebut dipilih berdasarkan bukti ilmiah dan pengalaman klinis.

Penggunaan obat emergency harus sesuai dengan indikasi yang telah ditetapkan dan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Penggunaan obat emergency secara sembarangan dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Selain menyediakan obat-obatan, fasilitas kesehatan juga wajib menyediakan peralatan dan tenaga kesehatan yang terlatih untuk menangani situasi darurat. Koordinasi yang baik antara semua pihak yang terlibat sangat penting untuk memastikan pelayanan emergency yang efektif.

Dengan adanya daftar obat emergency menurut Permenkes, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pelayanan emergency yang cepat dan tepat, sehingga dapat mengurangi risiko kecacatan atau kematian akibat kondisi darurat.

Jenis-Jenis Obat Emergency

Obat Analgesik

Obat analgesik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. Terdapat dua jenis utama obat analgesik, yaitu: opioid dan non-opioid. Opioid bekerja dengan mengikat reseptor opioid di otak dan sumsum tulang belakang, sehingga mengurangi persepsi nyeri. Contoh opioid yang sering digunakan dalam situasi darurat adalah morfin dan fentanil.

Obat analgesik non-opioid bekerja dengan menghambat pelepasan atau efek prostaglandin, yang merupakan zat yang menyebabkan nyeri. Contoh obat analgesik non-opioid yang sering digunakan dalam situasi darurat adalah paracetamol dan ibuprofen.

Obat Antipiretik

Obat antipiretik digunakan untuk menurunkan demam. Demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi. Namun, demam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan organ. Obat antipiretik yang sering digunakan dalam situasi darurat adalah paracetamol dan ibuprofen.

Obat Antibiotik

Obat antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Terdapat berbagai jenis antibiotik, yang masing-masing efektif terhadap jenis bakteri tertentu. Antibiotik yang sering digunakan dalam situasi darurat adalah amoksisilin, amoksisilin-klavulanat, dan seftriakson.

Obat Antihistamin

Obat antihistamin digunakan untuk mengobati reaksi alergi. Reaksi alergi terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat asing yang disebut alergen. Obat antihistamin bekerja dengan memblokir histamin, yang merupakan zat yang memicu reaksi alergi.

Obat Antiasma

Obat antiasma digunakan untuk mengobati asma, yaitu suatu kondisi peradangan pada saluran pernapasan. Obat antiasma bekerja dengan melebarkan saluran pernapasan, sehingga memudahkan penderita untuk bernapas. Contoh obat antiasma yang sering digunakan dalam situasi darurat adalah salbutamol dan terbutalin.

Obat Antikonvulsan

Obat antikonvulsan digunakan untuk mengobati kejang. Kejang adalah kondisi kejang yang disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di otak. Obat antikonvulsan bekerja dengan menstabilkan aktivitas listrik di otak. Contoh obat antikonvulsan yang sering digunakan dalam situasi darurat adalah diazepam dan fenitoin.

Obat Kardiovaskular

Obat kardiovaskular digunakan untuk mengobati masalah jantung dan pembuluh darah. Terdapat berbagai jenis obat kardiovaskular, yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Contoh obat kardiovaskular yang sering digunakan dalam situasi darurat adalah nitrat, beta-blocker, dan pengencer darah.

Kelebihan Daftar Obat Emergency Menurut Permenkes

  1. Memastikan ketersediaan obat-obatan yang tepat dan efektif dalam menangani kondisi darurat.
  2. Menjamin keseragaman dalam pelayanan emergency di seluruh fasilitas kesehatan.
  3. Membantu tenaga kesehatan dalam membuat keputusan yang tepat dalam pemilihan obat untuk situasi darurat.
  4. Meningkatkan keselamatan pasien dengan meminimalkan risiko penggunaan obat yang salah atau tidak sesuai indikasi.
  5. Memudahkan pengadaan obat-obatan emergency oleh fasilitas kesehatan.
  6. Menjadi acuan bagi masyarakat dalam menyiapkan obat-obatan emergency di rumah.
  7. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pertolongan pertama.

Kekurangan Daftar Obat Emergency Menurut Permenkes

  1. Tidak semua fasilitas kesehatan memiliki semua obat-obatan yang tercantum dalam daftar.
  2. Tidak mempertimbangkan kondisi atau kebutuhan spesifik pasien.
  3. Kemungkinan terjadinya keterbatasan ketersediaan obat tertentu dalam kondisi tertentu.
  4. Tidak menggantikan penilaian dan pertimbangan klinis tenaga kesehatan.
  5. Dapat membatasi penggunaan obat-obatan baru atau yang belum masuk dalam daftar.
  6. Tidak mencakup semua situasi darurat yang mungkin terjadi.
  7. Tidak menghilangkan risiko penggunaan obat secara sembarangan.
Daftar Obat Emergency Menurut Permenkes
No. Nama Obat Indikasi Dosis
1 Morfin Nyeri sedang hingga berat 5-10 mg IV/IM
2 Fentanil Nyeri sedang hingga berat 25-50 mcg IV/IM
3 Paracetamol Demam, nyeri ringan hingga sedang 500-1000 mg oral
4 Ibuprofen Demam, nyeri ringan hingga sedang 200-400 mg oral
5 Amoksisilin Infeksi bakteri ringan hingga sedang 500 mg oral
6 Amoksisilin-klavulanat Infeksi bakteri berat 1000 mg oral
7 Seftriakson Infeksi bakteri berat 1 g IV/IM
8 Loratadin Alergi ringan 10 mg oral
9 Salbutamol Asma akut 200-400 mcg inhalasi
10 Terbutalin Asma akut 2,5-5 mg inhalasi
11 Diazepam Kejang akut 5-10 mg IV/IM
12 Fenitoin Kejang akut 100-200 mg IV/IM
13 Nitrat Angina pektoris 0,4-0,8 mg sublingual
14 Beta-blocker Hipertensi, takikardia 2,5-5 mg IV/oral
15 Pengencer darah Tersumbat pembuluh darah 5000-10000 IU IV/SC

FAQ

  1. Apa itu daftar obat emergency menurut Permenkes?
  2. Apa tujuan daftar obat emergency menurut Permenkes?
  3. Apa jenis-jenis obat yang termasuk dalam daftar obat emergency menurut Permenkes?
  4. Apa kelebihan daftar obat emergency menurut Permenkes?
  5. Apa kekurangan daftar obat emergency menurut Permenkes?
  6. Bagaimana cara mendapatkan obat-obatan yang tercantum dalam daftar obat emergency menurut Permenkes?
  7. Apakah penggunaan obat-obatan yang tercantum dalam daftar obat emergency menurut Permenkes boleh dilakukan sendiri?
  8. Apa yang harus dilakukan jika terjadi reaksi alergi terhadap obat-obatan yang tercantum dalam daftar obat emergency menurut Permenkes?
  9. Bagaimana cara menyimpan obat-obatan yang termasuk dalam daftar obat emergency menurut Permenkes?
  10. Berapa lama masa berlaku obat-obatan yang termasuk dalam daftar obat emergency menurut Permenkes?
  11. Apa yang harus dilakukan jika menemukan obat-obatan yang termasuk dalam daftar obat emergency menurut Per